PROFILE
Sanggar Seni Tari Mergu Wijayakusuma di dirikan pada
tanggal 26 Desember 2011 oleh Ratu Dela Meylinda yang pada saat itu adalah
seorang mahasiswi Universitas Muhammadiyah Cirebon. Sanggar ini berawal dari
sebuah komunitas sekelompok
mahasiswa yang menyukai
seni tari tradisional terutama
Tari Topeng Cirebon.
Sejauh
ini, sanggar ini menerapkan sistem kelas pemula dan seterus nya sampai mahir,
dan kebetulan di sanggar ini menerapkan
5 sistem, yaitu:
1)
Panji
2)
Samba
3)
Rumyang
4)
Tumenggung
5)
Kelana, kelas
Kelana merupakan tingkatan kelas yang paling tinggi di Sanggar Seni Tari Mergu
Wijayakusuma
Yang
masih sangat di fokuskan di Sanggar Tari Mergu Wijayakusuma yaitu masih berupa
ajakan untuk melestarikan kebudayaan Tari Topeng Cirebon dan pengenalan kepada
generasi penerus bangsa, bahwa kebudayaan seni tari masih sangat perlu partisipasi
dari generasi bangsa. Kenapa begitu? Karena remaja atau generasi penerus bangsa
sangat berperan penting dalam pengaruh maju mundurnya seni budaya.
Sanggar
Tari Mergu Wijayakusuma juga punya tujuan untuk terus menciptakan lapangan
kerja dengan cara tidak menghilangkan suatu budaya, karena negara Indonesia
terkenal akan negara yang memiliki ragam kebudayaan. Bahkan budaya masih menjadi
salah satu ciri khas bangsa Indonesia.
Sanggar Seni Tari Topeng Mergu Wijayakusuma juga
memiliki visi dan misi yang ingin dicapai, diantaranya yaitu :
a
Visi
Melestarikan kebudayaan Indonesia
khususnya dalam bidang seni tari. Agar kebudayaan Indonesia tetap berkembang,
dan tidak mengalami kepunahan. Sebab jika kebudyaan Indonesia punah, maka
Indonesia akan kehilangan jati diri yang dapat dibanggakan.
b
Misi
a)
Sebagai wadah
untuk menuangkan bakat, aspirasi, dan rasa kreativitas berkesenian khususnya di
bidang tari.
b)
Menumbuhkan dan
memupuk cinta budaya nusantara.
c)
Mengajak anak –
anak bangsa untuk memberikan andil dalam pelestarian budaya nusantara melalui
pelatihan dalam pementasan di Indonesia.