TARI TOPENG
Hallo guys… Apakah kalian sudah tau
mengenai apa itu Tari Topeng? Lalu bagaimana bentuk tariannya? Lalu sejarahnya?
Dan daerah mana sajakah yang mempopulerkan atau melahirkan Tari Topeng? Jika
kalian sudah tau tapi belum mengetahuinnya secara jelas, dengan kata lain
kalian hanya tau sepintas saja mengenai Tari Topeng. Yuk baca artikel-artikel
yang ada pada blog ini sampai selesai, kalian nanti akan menjadi tau lebih
jelas tentang Tari Topeng.
Indonesia adalah Negara yang kaya
akan kebudayaan tradisional. Negara yang mempunyai kesenian tradisional yang
sangat beragam, seperti tarian-tarian daerah, musik-musik daerah, dan panggung
sandiwara daerah yang tidak kalua popular dengan panggung sandiwara modern. Namun
saat ini saya hanya fokus membahas topik kesenian dibidang tari-tarian daerah. Tarian
pada setiap daerah memiliki keunikan sendiri-sendiri yang membuat tarian
tersebut memiliki ciri khas dari daerah asalnya. Salah satu tarian asli dari
Indonesia yang cukup unik adalah Tari Topeng.
Tari Topeng itu terdiri dari dua
suku kata, yaitu “Tari” dan “Topeng”. Tari merupakan suatu gerak tubuh yang
secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu
tertentu untuk keperluan pergaulan, menghibur, mengungkapkan perasaan, maksud,
dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik
pengiring tari berguna untuk mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang
ingin disampaikan oleh para penari kepada para penonton. Gerakan tari berbeda
dari gerakan yang dilakukan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau
bersenam.
Sedangkan Topeng merupakan suatu benda
yang dipakai di atas wajah. Biasanya topeng dipakai untuk mengiringi musik
kesenian daerah. Topeng di kesenian daerah umumnya untuk menghormati sesembahan
atau memperjelas watak dalam mengiringi kesenian. Bentuk topeng bermacam-macam
ada yang menggambarkan watak marah, ada yang menggambarkan lembut, dan adapula
yang menggambarkan kebijaksanaan.
Topeng telah menjadi salah satu
bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan di masa peradaban manusia.
Pada sebagian besar masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam
berbagai sisi kehidupan yang menyimpan nilai-nilai magis dan suci. Ini karena
peranan topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca
dan kegiatan adat yang luhur. Kehidupan masyarakat modern saat ini
menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya seni tinggi. Tidak hanya
karena keindahan estetis yang dimilikinya, tetapi sisi misteri yang tersimpan
pada raut wajah topeng tetap mampu memancarkan kekuatan magis yang sulit
dijelaskan.
Jadi pengertian dari Tari Topeng itu
sendiri merupakan sebuah tarian yang penarinya mengenakan topeng untuk menutupi
bagian mukanya atau wajah dari para penari. Keunikan dari tarian ini adalah
topeng yang dikenakan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Penari yang mementaskan Tari Topeng
disebut Dalang. Karena setiap penari memerankan karakter pada topeng yang
dikenakan. Tarian ini dapat dipentaskan oleh satu orang penari dan juga dapat
dipentaskan oleh beberapa orang penari.
Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.
Tari Topeng berasal dari beberapa
daerah yang ada di Indonesia. Namun setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri.
Untuk kali ini saya ingin membahas mengenai Tari Topeng yang berasal dari
Cirebon, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Tari Topeng sebagai salah satu
tarian di wilayah kesultanan Cirebon, tari ini juga bisa didapati di Subang,
Indramayu, Jatibarang, Majalengka, Losari dan Brebes. Tarian ini sebenarnya
sudah ada sejak abad ke 10 Masehi, pada masa pemerintahan Prabu Panji Dewa yang
merupakan Raja Jenggala di Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu, dari Cirebon
tarian ini kemudian menyebar ke daerah-daerah di Jawa Barat.
Tarian Topeng mengandung
simbol-simbol yang mempunyai makna tertentu. Simbol-simbol yang terdapat pada
tarian ini dapat berupa cinta, nilai kepemimpinan dan kebijaksanaan. Pada saat
pementasan tarian ini, diharapkan para penonton paham akan simbol-simbol yang
disampaikan oleh penari.
Selanjutnya, mengingat Cirebon
adalah salah satu pintu masuk tersebarnya Agama Islam di Tanah Jawa, hal ini
turut berdampak pula pada perkembangan seni tradisi yang telah ada sebelumnya. Membuat
terjadinya akultirasi antara seni tradisi sebelumnya dengan kebudayaan yang
mengandung unsur islami.
Syarif Hidayatullah atau yang biasa
dikenal Sunan Gunung Jati merupakan sosok yang menjadi tokoh sentralnya pada
tahun 1470 hingga menjadikan wilayah Cirebon sebagai pusat penyebaran Islam.
Sebagai upaya untuk menyebarkan agama baru tersebut, Sunan Gunung Jati pun bekerja
sama dengan Sunan Kalijogo. Keduanya berusaha memfungsikan Tari
Topeng yang ada sebagai bagian dari upaya penyebaran Islam sekaligus sebagai
tontonan di lingkungan keraton. Selain tari ini ada juga 6 jenis kesenian
lainnya yakni Wayang Kulit, Gamelan Renteng, Brai, Angklung, Reog dan Berokan.
Ketika Sunan Gunung Jati berkuasa di
Cirebon pada tahun 1479, terjadilah serangan oleh Pangeran Welang dari
Karawang. Pangeran ini terkenal sakti karena memiliki pedang yang diberi nama
Curug Sewu. Saking saktinya, Sunan Gunung Sakti
beserta Sunan Kalijogo membuat Pangeran Cakrabuana tidak mampu menandingi
kekuatan yang dimiliki oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga. Akhirnya
diambilah jalan diplomasi kesenian. Keputusan tersebut kemudian
melahirkan kelompok tari dengan Nyi Mas Gandasari sebagai penarinya.
Menariknya, seiring dengan populernya kesenian ini, Pangeran Welang jatuh hati
pada penarinya, bahkan rela menyerahkan pedang Curug Sewu sebagai pertanda
cintanya.
Penyerahan senjata berarti pula hilangnya kesaktian sang pangeran. Dia menyerah dan kemudian setia pada Sunan Gunung Jati dengan ditandai pergantian namanya menjadi Pangeran Graksan. Seiring dengan berjalannya waktu, kesenian tari yang dimaksud lebih dikenal dengan nama Tari Topeng Cirebon. Dalam perkembangannya, tari ini pun memiliki bentuk dan penyajian yang spesifik. Dari sini dikenalah beberapa macam tari, diantaranya Tari Topeng Kelana, Tari Topeng Tumenggung, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Samba dan Tari Topeng Panji. Sebagai tarian yang menggunakan properti topeng, kelima tari tersebut juga mengusung 5 jenis topeng yang kemudian dikenal sebagai Panca Wanda.
Pada zaman dahulu Tari Topeng
dipentaskan di tempat yang terbuka berbentuk setengah lingkaran. Seperti
misalnya pagelaran di adakan di halaman depan rumah yang cukup luas untuk
mengadakan sebuah pementasaan dengan menggunakan obor sebagai media atau alat
penerang. Salah satu kekhasan tari topeng ini
adalah pada gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, sementara iringan musiknya
di dominasi oleh kendang dan rebab. Keunikan lainnya adalah adanya proses
pewarisan keahlian dari generasi tua kepada yang lebih muda.
Seperti diketahui, tari ini memiliki
keragaman gaya tarian, adapun proses pewarisan erat hubungannya dengan adat
istiadat sebuah desa atau daerah yang memiliki tari topeng dengan kekhasan
tersendiri. Seiring perkembangan teknologi yang begitu cepat, sekarang
pagelaran tarian ini di pentaskan di dalam gedung, dan lampu listrik sebagai
peneranganya.
Untuk artikel kali ini, saya hanya
membahasa tentang Tari Topeng secara singkat dahulu. Nanti diartikel
selanjutnya saya akan membahas Tari Topeng secara mendalam. Oleh karena itu,
jangan lupa untuk mmembaca artikel lainnya yang ada di blog ini.
Pict by:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjurPbx9bnmAhWaV30KHfeBCQQQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.indonesiakaya.com%2Fjelajah-indonesia%2Fdetail%2Ftari-topeng&psig=AOvVaw22BqWfEV9RI-ReYvBd-mlP&ust=1576577198429601
Pict by:
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwjurPbx9bnmAhWaV30KHfeBCQQQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.indonesiakaya.com%2Fjelajah-indonesia%2Fdetail%2Ftari-topeng&psig=AOvVaw22BqWfEV9RI-ReYvBd-mlP&ust=1576577198429601
0 Comments